Wednesday 16 November 2011

Dlodo, Pantai Perawan nan Eksotis


Dari beberapa pantai yang ada di Kabupaten Tulungagung, nama Pantai Dlodo mungkin masih agak asing di telinga. Selain karena minimnyapromosi dan publikasi, akses jalan kesana juga sulit sehingga wajar kalau keberadaan pantai ini sedikit terlupakan.
Namun justru dari “keterpencilan” ini membuat saya tergelitik untuk mengunjunginya. Berangkat dari pusat kota Tulungagung perjalanan melewati Kecamafan Kalidawir terus naik ke Kecamatan Pucanglaban sampai pertigaan Desa Kaligentong ambil jalan ke kanan, terus saja ikuti jalan ini setelah perjalanan kurang lebih satu jam barulah kita sampai ke Pantai Dlodo.

Pantai Dlodo mempunyai karakteristik yang beda dari pantai-pantai lain di Kabupaten Tulungagung, bila pantai lain berada pada posisi teluk Pantai Dlodo menghadap langsung ke laut lepas sehingga ombaknya lumayan tinggi, peak-nya mencapai 3 meter an, gulungan ombaknya bisa sampai 3 tingkat dan cukup panjang,  dengan longitude antara ombak terbentuk dan pecah cukuplama, sehingga cocok untuk olahraga Surfing atau selancar. Bila dibandingkan dengan Pantai Kuta di Bali, kebetulan saya pernah tinggal di Bali, ombak Pantai Dlodo nggak kalah, mungkin lebih bagus, meski penilaian saya bisa jadi subjektif, soalnya saya juga bukan surfer.

Pantai Dlodo Tulungagung

Garis Pantai Dlodo mencapai 1-5 km, berpasir putih bersih nan lembut, di sisi kiri ada tebing tegak lurus dan di sisi kanan terdapat sebuah bukit yang rimbun oleh semak belukar. Dilatar belakang ada pepohonan Mangrove khas pantai yaifu nipah, pandan dan bakau, agak kebelakang tagi terdapat perkebunan kelapa. Ada sebuah sungai kecil yang bermuara di Pantai Dlodo, karena belum ada jembatan untuk sampai ke pantai, sehingga kita harus menyeberangi sungai ini, waktu penulis kesana pas lagi hujan diperbukitan, sehingga sungainya berarus deras, jadi harus hati hati.

Pantai Dlodo Tulungagung

Secara administratif kawasan Pantai Dlodo masuk Dusun Dlodo Desa Panggungkalak Kecamatan Pucanglaban berpenghuni sekitar 20 kk, walaupun jalan kesana masih sulit namun kelelahan akan segera terbayar dengan keindahan alam yang menghampar didepan mata, hanya sayang akhir akhir ini ada aktivitas penambangan pasir besi yang dikhawatirkan merusak ekosistem pantai.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...